Senin, 12 Juni 2017

Perbandingan Google Drive, Dropbox, OneDrive, Box, iCloud, dan SugarSync (oleh Kelompok 13)

Cloud Storage merupakan media penyimpanan yang dalam pengaksesannya memerlukan jaringan internet. Namun tentu saja filenya berada di komputer dimana kita harus membuat akun cloud storage terlebih dahulu. Contoh kecilnya jika kita seorang web designer maka kita memerlukan file-file yang berupa gambar, font, flash, file tutorial dll. Untuk memudahkan dalam pengerjaannya maka sebaiknya kita menggunakan media penyimpanan cloud storage. Karena cloud storage ini dapat mengefesiensikan waktu dan tempat di bandingkan menggunakan media penyimpanan seperti flashdisk maupun CD.
Misalnya di suatu waktu flashdisk kita tertinggal atau kepingan CD yang rusak, maka kita akan kesulitan untuk mengerjakan suatu tugas jika data-data ada di media tersebut. Namun saat data kita di simpan secara “cloud”, maka kita dapat mengaksesnya kapanpun dan dimanapun asal kita bisa terhubung dengan internet. Sehingga kita tidak perlu khawatir flashdisk yang lupa di bawa atau rusak. Para penyedia layanan ini menggunakan ratusan server untuk menyimpan file-file. Karena tentu saja mereka harus mengadakan maintenance secara berkala. Ruang yang terbatas? Sepertinya ruang yang disediakan sudah lebih dari cukup. Jika penuh, pengguna bisa membuat akun baru lagi, atau bisa juga mengambil layanan premium dengan membayar sejumlah tarif untuk mendapatkan tempat penyimpanan yang lebih besar. Yang paling ditekankan dari keuntungan teknologi ini adalah kemudahan mengakses data-data kita di mana saja dan kapan saja.
Akan tetapi, disamping kelebihan dan keunggulan dari Cloud Storage, tidak lepas juga akan kekurangan system tersebut, berikut adalah perbandingan beberapa macam Cloud Storage.
1.      Google Drive
Diluncurkan pada 24 April 2017, layanan penyimpanan online atau cloud storage ciptaan Google ini adalah layanan penyimpanan dalam format web yang dapat digunakan oleh pengguna desktop Windows atau Mac dan dapat juga diakses dengan menggunakan smartphone Android dan tablet. Untuk versi iOS, Google mengatakan akan meluncurkannya beberapa saat lagi.
Menurut Telegraph.co.uk, pengguna Google Drive dapat menyimpan foto atau gambar, video, aplikasi dan segala macam jenis data di dalamnya. Penggunanya juga dapat mengolah video atau mengirimkan faks secara langsung melalui server Driver.
Dapat dikolaborasikan dengan berbagai layanan Google lainnya, seperti Google Apps, Google Mail, Google Docs, dll, mampu membuat suatu perkerjaan menjadi lebih efektif dan efisien.
Biaya:
- 5GB: Gratis
- 25GB: USD 2.49 (GBP 1.54) /bulan
- 100GB: USD 4.99 /bulan
- 1000GB: 49.99 /bulan
- 16.000GB: 799.99 /bulan
Kelebihan Google Drive:
  • Google Drive mendukung pengeditan dokumen secara langsung dari browser.
  • Mensupport banyak file, Google Drive dapat membuka hingga 30 macam format file langsung melalui browser. bahkan ketika perangkat lunak tersebut tidak diinstal pada desktop Anda. Hal ini sangat berguna jika Anda seorang desainer yang biasanya bekerja dengan file berukuran besar seperti Photoshop atau Illustrator. Sehingga file Anda akan lebih mudah diakses di setiap waktu dan tempat.
Kekurangan Google Drive:
  • Tidak ada fasilitas share link download file untuk publik, seperti Dropbox.
2.      Dropbox
Dropbox menjadi salah satu tempat penyimpanan data online yang terkenal saat ini karena teknologi yang dipakainya menawarkan kemudahan dalam menyimpan suatu data ke dalamnya. Sejak tahun 2007, Dropbox berhasil mengumpulkan lebih dari 50 juta pengguna dari seluruh dunia.
Tidak hanya pengguna desktop Windows atau Mac dan smartphone Android atau tablet saja yang dapat menggunakan tempat penyimpanan online ini, pengguna iOS dan BlackBerry juga dapat menikmati jasa layanannya.
Kemudahan yang ditawarkan Dropbox adalah penggunaan sistem drag and drop. Apabila di tempat-tempat lain mengharuskan untuk mengunggah data yang akan disimpan, pengguna Dropbox hanya perlu drag file atau menarik data yang ada di dalam desktop atau perangkat lainnya ke dalam situs penyimpanan online ini.
       
Biaya:
- 2GB: Gratis (pengguna Dropbox akan mendapatkan quota gratis lebih apabila  merekomendasikan Dropbox ke orang lain)
- 50GB: USD 9.99 (GBP 6.20) /bulan atau USD 99 /tahun
- 100GB: USD 19.99 /bulan atau USD 199 /tahun
- Tanpa batas: USD 759 /tahun (untuk 5 orang, setiap orang dikenakan biaya USD 125 /tahun)
Kelebihan Dropbox:
  • Dropbox hadir pada hampir semua sistem operasi yang populer, Dropbox for windows, Dropbox for iOS, Dropbox for android, Dropbox for Mac, Dropbox for Ubuntu, dll.
  • Full Sharing, tidak seperti file sharing lain Dropbox bisa public direct download.
  • Kapasitas penyimpanan bisa sampai 18 GB, namun perlu sedikit usaha dengan cara menginvite teman2 sebanyak 32 orang. 1 orang = 500 MB.
Kekurangan Dropbox:
  • Kapasitas penyimpanan standarnya kecil hanya 2 GB
3.   Microsoft OneDrive (SkyDrive)
Diluncurkan pada 1 Agustus 2007 dengan nama SkyDrive, Microsoft terpaksa harus mengganti nama layanannya menjadi OneDrive karena mereka terjerat sengketa merek dagang dengan perusahaan penyiaran British Sky Broadcasting Group (BskyB).
Mungkin bisa dibilang produk ciptaan Microsoft ini adalah tempat penyimpanan data online termurah dibanding tempat penyimpanan data online lainnya. Microsoft OneDrive dapat digunakan oleh pengguna perangkat beroperating system Windows, Mac, iOS, dan Windows Phone.
Pengguna OneDrive juga dapat mengolah data-data Microsoft Office, seperti Word, Excel, PowerPoint, dan fasilitas Ms. Office lainnya.

Biaya:
- 7GB: Gratis
- 27Gb: GBP 6 /tahun
- 57GB: GBP 16 /tahun
- 107GB: GBP 32 /tahun
Kelebihan OneDrive:
  • Dengan OneDrive kita bisa langsung mengolah/mengedit data-data Microsoft Office, seperti Word, Excel, PowerPoint, dan fasilitas Ms. Office lainnya secara langsung dari browser.
  • Versi gratis diberi kapasitas lebih besar dari yang lain (7 GB)
  • Mudah dimengerti oleh kalangan non IT.
Kekurangan OneDrive:
  • Aplikasi desktop OneDrive akan crash dan tidak dapat berjalan ketika panjang path dari dokumen lebih dari 256 karakter.
  • Waktu sinkronisasi otomatis yang cukup lama.
  • Manajemen dokumen OneDrive di Mac OS yang masih terbatas.
4. Box
Situs ini adalah tempat penyimpanan data online pertama yang pernah ada di dunia maya. Box diluncurkan pertama kali pada tahun 2005 silam dan telah memiliki banyak pengguna sampai sekarang ini. Dua jenis layanan yang ditawarkan oleh Box, yaitu untuk pengguna umum dan pengguna bisnis.
Untuk setiap operating system dan browser yang dipakai penggunanya, Box menawarkan layanan yang berbeda, seperti scanning, sharing, dan editing. Box dapat diakses dengan menggunakan perangkat beroperating system Windows, Mac, iOS, Android, dan BlackBerry.
Biaya:
- 5GB: Gratis
- 25GB: USD 9.99 (GBP 6.20) /bulan
- 50GB: USD 19.99 /bulan
- 1000GB: USD 15 /bulan (untuk 3 orang, setiap orang wajib membayar USD 15)
- Tak terbatas: biaya bervariasi
Kelebihan Box:
  • Menyediakan fitur pemberi komentar di file pengguna lain.
  • Memberikan notifikasi ketika terdapat perubahan pada file.
  • Memberikan kontrol lebih terhadap privasi dari file yang disimpan.
  • Dapat melindungi file dengan menggunakan password dan mengatur masa kadaluarsa yang diinginkan.
Kekurangan Box:
  • Dianggap cukup mengganggu bagi para pengunggah biasa yang hanya menggunakannya untuk menyimpan file saja.
5.      Apple iCloud
iCloud berfungsi untuk menyimpan foto, aplikasi, atau musik dan dapat disinkronisasikan dengan perangkat ciptaan Apple lainnya. Apple juga membuat iCloud ini dapat terhubung secara langsung dengan iTunes agar penggunanya juga dapat menyimpan data musik ke dalam iTunes.
Sayangnya, Apple masih terkesan pilih-pilih dalam masalah penyimpanan data. Pengguna iCloud hanya dapat menyimpan data yang telah ditetapkan oleh Apple, jadi tidak semua data dapat tersimpan di iCloud. Tempat penyimpanan data online ini hanya bisa digunakan oleh pengguna desktop Windows, Mac, dan perangkat iOS lainnya.

Biaya:
- 5GB: Gratis
- 15GB: GBP 14 /tahun
- 25GB: GBP 28 /tahun
- 55GB: GBP 70 /tahun
- iTunes Match: GBP 21.99 /tahun

Kelebihan iCloud:
  • Gratis (5GB Storage)
  • Mudah digunakan
  • Mendukung berbagai tipe device (Windows, Mac, iPhone, iPad, Android, Blackberry, Symbian)
  • Bisa sinkronisasi folder dan file tanpa harus mengelompokkannya dalam 1 folder
  • Mendukung interaksi Drag n Drop       
Kekurangan iCloud:
  • Tidak support Linux
  • Tidak mendukung real-time collaboration
  • Fitur Search hanya mencari melalui metadata, tidak melalui isi file
6.      SugarSync
SugarSync merupakan penyedia penyimpanan online yang memungkinkan anda menyimpan file data berupa dokumen, foto, lagu, video, dan file-file lainnya dalam berbagai macam format ekstensi. SugarSync akan sangat berguna bagi anda yang bekerja dengan banyak media: laptop, mobile, serta PC, sehingga kesemuanya akan dapat tersinkronisasi lewat penyimpanan online.
Biaya:
-          Gratis selamanya untuk 5GB
-          $49.99/tahun untuk 30GB
-          $99.99/tahun untuk 60GB
-          $149.99/tahun untuk 100GB
-          $249.99/tahun untuk 250GB
-          $399.99/tahun untuk 500GB
Kelebihan SugarSync:
  • Menawarkan streamline antarmuka yang membuat navigasi dari semua fitur dan kemampuannya menjadi mudah digunakan.
  • Pada segmen mobile SugarSync men-support iPhone, Blackberry, Android, dan Windows Mobile.
  • Mampu membagikan file berapapun ukurannya.
Kelemahan SugarSync:
  • Kurang dikenal oleh masyarakat.
  • Tidak mendukung Linux.
Berikut ini merupakan tabel perbandingan antara SugarSync, Dropbox, Google Drive, OneDrive, Box dan iCloud dalam berbagai aspek


kelompok 13:
Rediana C1C015006
Anasti Dwi M C1C015027
Mevika Nabila L C1C015107

link google docs:

Senin, 05 Juni 2017

Dampak Budaya Nasional terhadap Keberhasilan Sistem Informasi di Tingkat Pengguna

Hafid Agourram (Bishop’s University, Lennoxville, Canada) and John Ingham (University of Sherbrooke, Sherbrooke, Canada)
SI sukses dalam Konteks Internasional
Masalah definisi dan pengukuran SI menjadi semakin sulit dan semakin rumit jika kita menambahkan dimensi internasional (Ishman, 1998; Garrity dan Sanders, 1998). Dimensi internasional mencakup istilah budaya, seperti nilai dan asumsi, yang mana mungkin merupakan inti dari perbedaan persepsi dan interpretasi. Perbedaan persepsi internasional tentang makna sebuah fenomena adalah topik penting dalam manajemen internasional atau disiplin manajemen lintas budaya. Tujuan utama dalam penelitian ini adalah berusaha untuk memahami makna keberhasilan SI dalam berbagai budaya nasional.
Budaya
Budaya adalah istilah yang awalnya dikembangkan di bidang antropologi dan baru-baru ini menjadi lahan penelitian yang lazim dalam studi organisasi. Kompleksitas konsep budaya berasal dari kergaman perspektif yang menyelidikinya. Satu hal yang semua peneliti sependapat adalah fakta bahwa budaya beruhubungan dengan manusia. Produk budaya adalah simbol norma dan nilai masyarakat, yang didasari oleh asumsi dasar tentang eksistensi dan kehidupan manusia. Budaya nasional merupakan jenis utama budaya.
Budaya Nasional
Budaya nasional adalah konsep yang membantu menentukan kesamaan dan perbedaan antara budaya negara. Hofstede (1980) mengembangkan empat jenis model organisasi. Diantara lima dimensi yang ia kembangkan, “jarak kekuatan” dan “penghindaran ketidakpastian” dianggap paling penting dalam mempelajari organisasi di dalam perbedaan budaya nasional. Kombinasi dari dimensi ini menghasilkan empat kuadran kerangka kerja, yang mewakili profil organisasi di dalam model organisasi: mesin, pasar, piramida dan keluarga. Masing-masing bagian dari model organisasi mencakup semua negara yang memilliki tingkat kesamaan dimensi budaya nasional.
Keberhasilan Budaya Nasional dan Sistem Informasi
Mayoritas penulis melakukan penelitian lintas budaya antara dua negara atau lebih yang berbeda secara budaya dan menyelidiki apakah ada teori atau tidak atau temuan mengenai  keberhasilan SI. Peneliti lain menguji apakah variabel keberhasilan SI akan terbukti valid dalam budaya ini. Namun, berdasarkan literatur yang dilakukan oleh Ford et al. (2003), tdiak ada penelitian yang mengembangkan kategori keberhasilan SI dalam perbedaan budaya nasional. Yakni, bagaimana orang dalam perbedaan budaya benar-benaar merasakan dan mengartikan keberhasilan SI.
Pertanyaan dan Metode Penelitian
Peraga 2 menunjukan kerangka kerja umum yang memandu pertanyaan penelitian, pengumpulan data dan prosedur analisis.  Kerangka kerja ini terbuat dari dua komponen utama: budaya nasional dan makna keberhasilan SI pada tingkat pengguna. Tujuan dari kerangka kerja bukan untuk menguji hubungan. Sebaliknya, panah hanya menunjukkan logika bahwa budaya nasional akan mempengaruhi makna dari keberhasilan SI pada tingkat pengguna. Kami akan mewawancarai kelompok pengguna dari Perancis, Jerman dan Kanada. Analisis data akan menentukan bagaimana keberhasilan SI dirasakan oleh masing-masing kelompok. jika persepsi ini berbda dari satu kelompok ke kelompok lainnya, maka kita akan mendukung gagasan bahwa dalam kasus kami, perbedaan ini terutama disebabkan oleh perbedaan budaya nasional. Berikut ini adalah pertanyaan penelitian: bagaimana budaya nasional mempengaruhi persepsi tentang makna keberhasilan SI pada tingkat pengguna?
Figure 1 Kerangka Penelitian
Kasus
Fokus kasus dari penelitian ini adalah organisasi multinasional yang memiliki anak perusahaan di 14 negara berbeda dan mempekerjakan sekitar 80.000 karyawan pada saat penelitian. Kasus ini memutuskan untuk menerapkan sistem perencanaan sumber daya perusahaan di semua anak perusahaan. Sebuah sistem standar dipilih dan kontrak bernilai miliaran dolar ditandatangani. Biaya awal proyek diperkirakan lebih dari 2,4 miliar dolar selama periode implementasi sekitar sepuluh tahun. Proyek ini adalah proyek terbesar yang diambil perusahaan dan yang pernah ada dalam sejarah dan manajemennya sangat menyadari tantangan yang dihadapi.
Organisasi tersebut sangat percaya bahwa setiap anak perusahaan perlu menyesuaikan produknya ke pasar yang dilayaninya (respons pasar lokal) dan mematuhi filosofi manajemen kantor perusahaan (konsistensi dengan kebijakan kantor pusat). Manajemen di kantor pusat percaya bahwa tujuan ideal adalah mencapai keseimbangan optimal antara respons pasar dan konsistensi dengan kantor pusat. Sekitar 44 persen angkatan kerja organisasi tersebut berada di Eropa dan 52 persen di Amerika Utara. Perusahaan ini memiliki lima divisi dan beroperasi di empat belas negara yang berbeda. Satu divisi khusus dalam organisasi dipilih untuk melakukan penelitian. Hal ini memungkinkan kita untuk meminimalkan dampak lingkungan industri dan budaya organisasi. Model organisasi Hofstede (1994) dipilih untuk memilih negara-negara penelitian. Divisi ini beroperasi di Kanada, Amerika Serikat, Meksiko, Jerman, Prancis, Austria, Belgia, Republik Cheska, Inggris, Swiss dan China. Unit analisis adalah responden dari anak perusahaan Perancis, Jerman dan Kanada. Perancis, Jerman dan Kanada masing-masing berada di kuadran yang berbeda dari model organisasi Hofstede (1994): Kanada di kuadran  pasar", Prancis di Kuadran "piramida" dan Jerman di kuadran "mesin".

Pemilihan peserta dan profil
Pemilihan peserta penelitian tidak dilakukan oleh peneliti. Seorang wakil presiden di kantor pusat dituntut untuk melakukan semua langkah yang diperlukan untuk pemilihan orang yang diwawancarai. Persyaratan utama yang terpenuhi dalam seleksi ini adalah bahwa para peserta harus memiliki pengalaman bertahun-tahun dalam bekerja dengan beberapa sistem informasi organisasi.

Metode penyidikan
Proses induktif diikuti dalam penelitian ini. Artinya, dari data yang didasarkan pada konteksnya sendiri, perusahaan membangun model kesuksesan SI untuk masing-masing negara yang diselidiki. Karena penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan menemukan makna keberhasilan SI dalam berbagai budaya nasional, pendekatan kualitatif berdasarkan wawancara mendalam secara pribadi digunakan. Teori yang muncul akan dikembangkan dari kata-kata dan makna terkait seperti yang dijelaskan oleh para peserta. Analisis teori grounded, yang bertujuan untuk mengembangkan teori yang didasarkan pada data (Myers, 1997), digunakan dalam penelitian ini. Teori grounded adalah metode di mana peneliti mencoba untuk mendapatkan sebuah teori dengan menggunakan beberapa tahap pengumpulan data dan penyempitan dan keterkaitan kategori informasi (Strauss and Corbin, 1990). Inilah tujuan dari penelitian ini. Model ini harus didasarkan pada data peserta karena dikumpulkan dan dianalisis dalam konteks peserta. Tiga elemen dasar teori grounded adalah: konsep, kategori dan proposisi. Konsep adalah tingkat abstraksi data mentah yang paling rendah seperti yang ditekankan oleh Corbin dan Strauss (1999). Kategori abstraksi teoritis lebih tinggi daripada konsep. Perbedaan antara konsep dan kategori adalah tingkat abstraksi teoritis.

Pengumpulan data dan metode analisis
Pengumpulan data berlangsung dalam konteks nyata, yaitu di tempat kerja peserta penelitian. Pengumpulan data terutama didasarkan pada wawancara terbuka. Catatan wawancara diambil di atas kertas dan sebagian besar dicatat. Sejumlah kecil peserta menolak untuk mencatat wawancara meskipun mereka yakin bahwa kerahasiaan dan kerahasiaan akan dihormati. Terlepas dari kejadian langka tersebut, pencatatan wawancara terbukti menjadi teknik yang bermanfaat. Setelah setiap wawancara, catatan dan kaset ditinjau ulang sehingga memastikan bahwa tidak ada informasi yang relevan yang terlewatkan.
Proses dua tahap dilakukan dalam penelitian ini. Tahap pertama menyangkut analisis data oleh salah satu peneliti. Pada tahap kedua, dua pakar diminta dalam sistem informasi dari sebuah universitas terkenal untuk memverifikasi temuan. Mereka diminta untuk memverifikasi bahwa setiap konsep termasuk dalam kategori dan bahwa nama kategori tersebut secara akurat mewakili maknanya.

Figure 2 Langkah dalam Metode Analisis
Semua data wawancara ditranskrip pada komputer menggunakan paket pengolah kata. Kemudian, semua data mentah pengganti ditulis di atas kartu kertas. Mekanisme pengkodean disusun sebagai berikut: tiga karakter untuk mewakili negara dan dua digit untuk mewakili nomor peserta. Misalnya, CAN06, mewakili data mentah keberhasilan SI pada tingkat individu yang diberikan oleh peserta Kanada nomor 6. Proses yang sama diulang untuk semua catatan peserta dari negara lain. Kartu dianalisis lagi dan lagi dan dibandingkan satu sama lain untuk mendeteksi kesamaan dan perbedaan dalam data mentah. Open coding seperti yang dijelaskan oleh Corbin dan Strauss (1999) digunakan untuk menemukan konsep dan konsep pengelompokan ke dalam kategori.
Umpan balik dari panel ahli sangat berharga. Lalu dibuatlah beberapa modifikasi berdasarkan saran mereka. Modifikasi ini menyangkut pelabelan kategori dan juga beberapa konsep dalam kategori.

Kategori
Kanada
Jerman
Perancis
Dampak pada tugas individu
+
+
+
Dampak pada karir pengguna
+
+
+
Dampak pada pengambilan keputusan
+
+
+
Kepuasan pengguna
+
+
+
Kebebasan pengguna dari manajemen dan ketergantungan pada kelompok
-
+
-
Kebebasan pengguna pada ahli system informasi
-
-
+
Wewenang pengguna melebihi system
-
-
+
Kegunaan
-
-
+
Dampak pada keterampilan dan pengetahuan pengguna
+
-
+
Dampak pada pengguna secara pribadi
+
+
-


Tabel ini menjelaskan dan membandingkan setiap kategori keberhasilan sistem informasi pada tingkat pengguna di Kanada, Jerman, dan Perancis. Tanda “ + “ menunjukkan bahwa kategori tersebut timbul pada budaya yang sesuai dan tanda “ – “ menunjukkan ketidaksesuaian budaya.
 4 kategori awal merupakan kategori umum yang timbul di semua negara. Dan kategorinya lainnya merupakan kategori yang disesuaikan dengan masing-masing negara.
DISKUSI
Berdasarkan penelitian, suatu keberhasilan system informasi tidak dapat didefinisikan secara sama pada seluruh kelompok responden. Hal itu dikarenakan bagian social dari system, termasuk pengguna dan dampak terhadap pengguna memang dipengaruhi oleh nilai budaya. Contoh karakteristik orang Kanada yang individualistik, suka berinovasi dan menghasilkan produk baru, serta lebih menyukai pendekatan kreatif, mendukung dan membenarkan kategori “dampak pada keterampilan dan pengetahuan individu”. Contoh pada Jerman, system informasi berpengaruh terhadap pengambilan keputusan sehingga pengguna tidak bergantung pada manajemen karena proses pengambilan keputusan tidak berada di tangan pengelola saja, sehingga membenarkan kategori “Kebebasan pengguna dari manajemen dan ketergantungan pada kelompok” serta dibenarkannya dimesin penghindaran ketidakpastian, menjelaskan bahwa orang Jerman tidak menyukai kondisi yang ambigu. Semuanya harus disiapkan dan peraturan serta prosedur harus dilaksanakan sebelum tugas dilakukan. Sedangkan pada Perancis, keputusan yang dibuat oleh manajer dianggap sebagai keputusan yang sah dan tidak boleh diperdebatkan. Kekuasaan dianggap sebagai nilai penting dalam masyarakat Perancis serta dibenarkannya kategori ” Kebebasan pengguna dari manajemen dan ketergantungan pada kelompok” dan “Wewenang pengguna melebihi system”. Pengguna lebih memilih untuk mempertahankan kekuasaan diatas system dan lebih suka membuat keputusan sendiri bukan dengan mengandalkan sistem. Mereka percaya bahwa system informasi yang berhasil memungkinkan pengembangan pengetahuan dan ketrampilan individu. Skor tinggi pada dimensi penghindaran ketidakpastian mengartikan bahwa orang Perancis tidak menyukai situasi dan ambigusitas yang tidak terstruktur. Mereka lebih memilih menurunkan resiko dan kejadian tidak terduga. Oleh karena itu, mereka menerapkan strategi dan prosedur dalam organisasi yang diikuti oleh seluruh karyawan.
IMPLIKASI
Pertama, penelitian ini menyediakan daftar kategori keberhasilan system informasi di tingkat pengguna seperti yang dirasakan oleh kelompok orang dari berbagai budaya nasional (Prancis, Kanada dan Jerman). Kategori ini akan membantu mengevaluasi kinerja sistem informasi yang diputuskan untuk diterapkan dalam setiap budaya dengan menggunakan kategori di tingkat pengguna. Kedua, penelitian ini juga merekomendasikan agar makna keberhasilan system informasi yang dibuat oleh organisasi dirasakan oleh pengguna lokal di setiap budaya dengan asumsi keberhasilan sistem standar yang ada. Ketiga, penelitian ini dapat terus berkontribusi terhadap berkembangnya penelitian kualitatif penting dalam disiplin system informasi.  
KESIMPULAN
Budaya nasional mempengaruhi sistem sosial dan sosio-teknis. Penelitian lintas budaya ini dilakukan untuk memahami pengaruh budaya nasional terhadap persepsi tentang makna keberhasilan system informasi di tingkat pengguna. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa orang-orang dari berbagai budaya nasional tidak mendefinisikan dan menganggap keberhasilan system informasi sama pada tingkat pengguna. Penelitian ini adalah penelitian pertama yang mempelajari makna keberhasilan system infotmasi di lingkungan multicultural. Periset diundang untuk meniru penelitian ini di budaya nasional yang sama agar dapat menambahkan pengetahuan dan informasi pada penelitian ini. 
Kelompok 13:
Rediana C1C015006
Anasti D.M C1C015027
Mevika N.L C1C0150107

Analisis 10 E-Commerce

1.       Pegi-pegi (http://www.pegipegi.com) Pegipegi.com merupakan salah satu biro atau agen perjalanan berbasis online yang...